Ada cerita lain yang berpendapat, bahwa dulu itu ada sepasang pengantin yang terjatuh ke sungai yang sekarang diberi nama Silo Penganten, yang dimaksud Silo adalah Silau dan Panganten adalah pengaten.
Mengupas Sejarah
Rabu, 27 Oktober 2021
Asal Usul Silo Penganten Desa Ciuyah Kec. Waled Kab. Cirebon
Dikutip dari channel YouTube Adu Rahul Channel https://youtu.be/iDZ_DeLVo04 menurut cerita dari Ustad Jamah Sari, dulunya itu ada satu perempuan yang sedang merasakan sakit hati lalu dia mandi di sumur pereng agar bisa keliatan cantik lalu dia pun menjadi cantik dan menikah dengan pria dari daerah Kuningan lalu dia lari ke desa Ciuyah lalu terjatuh perempuan itu bernama lara Nengsih yang dimaksud lara itu sakit Neng itu perempuan dan Sih itu ingin di kasihani. Maka, ada istilah harus sawer jika melewati jembatan Silo Penganten ini.
Asal Usul Nama Cirebon
Menurut Sulendraningrat berdasarkan di naskah Babad Tanah Sunda dan Atja di naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, asal-usul nama Cirebon berasal dari istilah sarumban. Dahulu, Cirebon adalah sebuah dukuh mungil yang dibangun sang Ki Gedeng Tapa. Lama-kelamaan Cirebon berkembang menjadi sebuah desa yang ramai serta kemudian diberi nama Caruban, dilansir laman resmi Kota Cirebon, istilah carub dalam bahasa Cirebon merupakan bersatu padu. Dinamakan Caruban karena di sana ada percampuran para pendatang asal aneka macam macam suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, latar belakang serta mata pencaharian yg tidak sama. Lalu pelafalan kata caruban berubah lagi menjadi Carbon serta lalu Cerbon.
Sejarah Bukit Ajimut atau Maneungteung
Hasil wawancara dengan bapak Dudung selaku penjaga parkir di Ajimut ini menyatakan bahwa ada dua bukit yang mengapit sungai cisanggarung yang dibuat Sangkuriang untuk membuat danau dan Sangkuriang pernah membuat bendungan dan perahu akan tetapi ia gagal dan sekarang populer dengan sebutan bukit maneungteung, konon tempat ini juga adalah tempat benteng pertahanan rakyat maneungteung melawan kolonial Belanda dan tempat ini menjadi saksi bahwa rakyat maneungteung pernah melawan Belanda dengan begitu perjuangan.
Sekarang tempat ini dijadikan tempat berolahraga dan tempat wisata yang didatangi banyak orang dari berbagai daerah, apalagi ketika weekend tempat ini benar-benar ramai dikunjungi orang-orang untuk joging ataupun olahraga lain, Ajimut memiliki sebuah patung yang merupakan simbol perjuangan rakyat maneungteung melawan kolonial Belanda dan di Ajimut ini juga terdapat sebuah bangunan dan pemancar yang dimiliki oleh PT Telkom.
Asal Desa Waled
Menurut cerita dari sesepuh Waled, kata Waled berasal dari bahasa Sunda yang artinya lumpur dulunya desa Waled itu adalah laut Jawa. Ciri-cirinya laut dulunya itu di pasir maneungteung, sepanjang bagian bawahnya banyak pasir-pasir, hewan-hewan laut, contohnya kerang, kijing, kuda laut, kepiting dan sebagainya, semakin lama laut itu kering atau surut dibagian Utara yang sekarang dikenal pantai Gebang.
Desa Waled asalnya dari lumpur laut ditambah lumpur cisanggarung, dari pegunungan daerah Kuningan lama-lama setelah lumpur itu jadi kering dan menjadi tanah dengan waktu ratusan tahun. Orang-orang didaerah Waled membuat desa yang bernama Waled. Desa Waled pada zaman penjajahan itu ada dua yaitu Waled Pecinan dan Waled Girang.
Disebut Waled Pecinan karena disana banyak masyarakat dari China. Waled Pacina setelah merdeka sekitar 60an diganti menjadi desa Waled kota karena pernah menjadi kota di kecamatan Waled. Sedangkan Waled Girang berubah menjadi Waled Desa dan Waled Asem. Jadi peda zaman dulu desa Waled itu ada 4 yaitu Waled Kota, Waled Desa, Waled Balong, dan Waled Asem.
Sejarah Desa Ciuyah
Di kutip dari channel YouTube Adu Rahul Channel https://youtu.be/AcVyl0fKFZo, menurut pak Didi Nurjadhi beliau mengutarakan cerita dari kakeknya bahwa dulunya Ciuyah adalah kampung bukan Desa dan dikampung itu ada satu sumur yang memiliki air rasanya asin maka, disebutlah kampung Ciuyah yang mana Ci itu air atau orang Sunda bilang cai dan asin itu rasa dari garam atau orang Sunda bilang uyah jadilah cai uyah atau Ciuyah.
Pada tahun 1982 terjadi pemekaran dari desa induk yaitu Ambit yang memiliki sekitar 10.000 penduduk dan atas musyawarah tokoh masyarakat, pemerintah desa, dan LPMD maka Ciuyah dijadikan Desa Ciuyah karena pada saat itu sudah ada sekolah negri (SDN 2 Ciuyah), luas desa ini hampir 251,7061 hektar dengan jumlah penduduk 7.536 jiwa.
Langganan:
Postingan (Atom)
Asal Usul Silo Penganten Desa Ciuyah Kec. Waled Kab. Cirebon
Dikutip dari channel YouTube Adu Rahul Channel https://youtu.be/iDZ_DeLVo04 menurut cerita dari Ustad Jamah Sari, dulunya itu ada satu perem...
-
Hasil wawancara dengan bapak Dudung selaku penjaga parkir di Ajimut ini menyatakan bahwa ada dua bukit yang mengapit sungai cisa...
-
Menurut cerita dari sesepuh Waled, kata Waled berasal dari bahasa Sunda yang artinya lumpur dulunya desa Waled itu adalah laut Jawa. Ciri-ci...
-
Di kutip dari channel YouTube Adu Rahul Channel https://youtu.be/AcVyl0fKFZo, menurut pak Didi Nurjadhi beliau mengutarakan cerita dari kake...